Partisi Hard disk
a. Pengertian Partisi Hard disk
Partisi adalah berasal dari bahasa inggris, yaitu
‘partition’ yang artinya ‘bagian’. Jadi Partisi adalah pengaturan data pada hard
disk, atau bisa juga proses pembagian ruang-ruang kosong pada hard disk
untuk memberikan File System pada ruang kosong yang terdapat pada hard
disk, kemudian ruang kosong pada hard disk yang telah diberi File System
tersebut, digunakan untuk menyimpan berbagai macam data dan sistem
operasi. Logikanya hard disk adalah sebuah Rumah. Tentunya rumah harus memiliki
ruangan-ruangan agar rumah bisa layak dihuni. Kemudian rumah tersebut dibagi
menjadi beberapa ruangan yang tiap ruangan tersebut, berbeda jenis dan
fungsinya. Setiap rumah pasti ada kamar tidur, wc, gudang, dan lain-lain.
Begitu juga hard disk. Hard disk agar bisa digunakan secara optimal, hard disk
harus dipartisi dan diberi File System (Jenis ruangan pada rumah). File System
pada hard disk berbeda-beda dari jenis dan kegunaannya. Seperti jenis
File System NTFS, FAT 32, EXT 3, dan lain-lain. Cara mempartisi pada Hard
disk, tergantung dari sistem operasi yang digunakan. Pada sistem operasi
Windows XP, cara mempartisinya menggunakan mode CLI (Command Line Interface/
Tampilan Mode Baris Perintah) dan hanya bisa membuat jenis File System
NTFS dan FAT 32. Pada Linux yang menggunakan mode GUI (Graphical User
Interface/ Tampilan Mode Bergambar), bisa membuat berbagai macam jenis File
System. Dan Linux, bisa membaca jenis File System Windows, sedangkan Windows
tidak bisa membaca jenis File System di Linux.
a.
Tujuan
Partisi Hard disk
Tujuan partisi hardisk adalah untuk memisahkan antara
sistem operasi pada komputer dengan media penyimpanan data.
Jadi jika suatu saat Windows/Linux mengalami
kerusakan, data-data penting masih bisa diselamatkan karena berada pada partisi
yang berbeda.
Dalam keadaan tertentu partisi hardisk juga sangat
diperlukan apabila hardisk itu mengalami bad sektor. Hardisk dipartisi menjadi
dua, dengan harapan bad sektor yang ada akan terpisah pada satu partisi
yang tidak terpakai. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan
menjadi drive yang bisa diakses oleh DOS.
Jenis atau
Tipe Partisi
Sebelum dilakukan perintah format hard disk, terlebih
dahulu dipartisi agar dapat mengatur besarnya kapasitas yang digunakan. Setiap
jenis partisi ini mempunyai fungsi dan kegunaan masing – masing.
a.
Partisi
Primary
` merupakan
partisi utama pada hard disk yang memuat sejumlah file data. Fungsi dari
partisi primary ini juga sebagai partisi yang pertama diakses komputer
untuk booting. Jadi, intinya partisi tipe ini digunakan untuk menyimpan file
data dari system operasi yang kemudian digunakan untuk booting sistem
operasi tersebut. Bisa dibilang data dari sistem operasi tersebut disimpan
disini. Partisi jenis ini maksimal ada 4 buah dalam satu hardisk. Jika dalam
hardisk juga ada partisi Extended, maka partisi Primary maksimal ada 3 buah.
Dalam prakteknya, kita cukup membutuhkan satu partisi Primary. Namun jika kita
ingin menginstal banyak sistem operasi dalam satu hardisk, dibutuhkan lebih
dari satu partisi Primary. Hal tersebut berlaku untuk OS yang hanya bisa
booting dari partisi Primary, seperti DOS, Win 3.x dan Win 9x. Sedangkan
untuk OS lain seperti Win NT, Linux, OS2, bisa booting dari jenis partisi
Logical.
b. Partisi Extended
partisi ini
juga merupakan partisi utama pada hard disk. Partisi Extended berfungsi
untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. Partisi Extended tidak
menangani pengolahan data secara langsung. Untuk dapat menggunakannya, kita
harus menciptakan Partisi Logical terlebih dahulu. Bisa dibilang tipe partisi
ini adalah partisi lain selain Partisi Primary. Untuk jenis partisi ini hanya
terdapat satu dalam satu hardisk, digunakan untuk menampung partisi Logical.
Seperti diketahui dalam satu hardisk dibatasi hanya ada 4 Primary, maka untuk
menciptakan partis lebih banyak, partisi Extended dapat dimanfaatkan. Partisi
ini tidak dapat menampung data, hanya digunakan untuk menampung partisi
Logical. Dengan kata lain, partisi Extended adalah partisi Primary yang
digunakan untuk menampung partisi Logical.
c. Partisi Logical
merupakan partisi sampingan yang terdapat pada partisi
Extended. Partisi Logical mampu menampung berbagai macam file data. Nah,
ini contohnya drive :D, :E, :F, dan seterusnya pada Windows. Jadi, partisi
Extended terdiri dari Partisi Logical. Partisi jenis ini tidak dapat berdiri
sendiri. Dia dan teman-temannya harus berada dalam partisi Extended. Jadi
jika akan dibuat lebih dari 4 partisi, harus dibuat satu partisi Extended dan
partisi Logical sejumlah yang dibutuhkan digunakan
untuk menampung partisi Logical. Dengan kata lain, partisi Extended adalah
partisi Primary yang digunakan untuk menampung partisi Logical.
d. Partisi Logical
merupakan partisi sampingan yang terdapat pada partisi
Extended. Partisi Logical mampu menampung berbagai macam file data. Nah,
ini contohnya drive :D, :E, :F, dan seterusnya pada Windows. Jadi, partisi
Extended terdiri dari Partisi Logical. Partisi jenis ini tidak dapat berdiri
sendiri. Dia dan teman-temannya harus berada dalam partisi Extended. Jadi
jika akan dibuat lebih dari 4 partisi, harus dibuat satu partisi Extended dan
partisi Logical sejumlah yang dibutuhkan.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan Anda, saran dan kritik yang membangun selalu kami harapkan demi kemajuan Blog ini