Friday, June 12, 2015

Partisi Hard disk



Partisi Hard disk
a. Pengertian Partisi Hard disk
Partisi adalah berasal dari bahasa inggris, yaitu ‘partition’ yang artinya ‘bagian’. Jadi Partisi adalah pengaturan data pada hard disk, atau bisa juga proses  pembagian ruang-ruang kosong pada hard disk untuk memberikan File System  pada ruang kosong yang terdapat pada hard disk, kemudian ruang kosong pada hard disk yang telah diberi File System tersebut, digunakan untuk menyimpan  berbagai macam data dan sistem operasi. Logikanya hard disk adalah sebuah Rumah. Tentunya rumah harus memiliki ruangan-ruangan agar rumah bisa layak dihuni. Kemudian rumah tersebut dibagi menjadi beberapa ruangan yang tiap ruangan tersebut, berbeda  jenis dan fungsinya. Setiap rumah pasti ada kamar tidur, wc, gudang, dan lain-lain. Begitu juga hard disk. Hard disk agar bisa digunakan secara optimal, hard disk harus dipartisi dan diberi File System (Jenis ruangan pada rumah). File System  pada hard disk berbeda-beda dari jenis dan kegunaannya. Seperti jenis File System  NTFS, FAT 32, EXT 3, dan lain-lain. Cara mempartisi pada Hard disk, tergantung dari sistem operasi yang digunakan. Pada sistem operasi Windows XP, cara mempartisinya menggunakan mode CLI (Command Line Interface/ Tampilan Mode Baris Perintah) dan hanya  bisa membuat jenis File System NTFS dan FAT 32. Pada Linux yang menggunakan mode GUI (Graphical User Interface/ Tampilan Mode Bergambar), bisa membuat berbagai macam jenis File System. Dan Linux, bisa membaca jenis File System Windows, sedangkan Windows tidak  bisa membaca jenis File System di Linux.

a.         Tujuan Partisi Hard disk
Tujuan partisi hardisk adalah untuk memisahkan antara sistem operasi  pada komputer dengan media penyimpanan data.
Jadi jika suatu saat Windows/Linux mengalami kerusakan, data-data penting masih bisa diselamatkan karena berada pada partisi yang berbeda.
Dalam keadaan tertentu partisi hardisk juga sangat diperlukan apabila hardisk itu mengalami bad sektor. Hardisk dipartisi menjadi dua, dengan harapan  bad sektor yang ada akan terpisah pada satu partisi yang tidak terpakai. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses oleh DOS.


             Jenis atau Tipe Partisi
Sebelum dilakukan perintah format hard disk, terlebih dahulu dipartisi agar dapat mengatur besarnya kapasitas yang digunakan. Setiap jenis partisi ini mempunyai fungsi dan kegunaan masing – masing.

a.             Partisi Primary
`           merupakan partisi utama pada hard disk yang memuat sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang  pertama diakses komputer untuk booting. Jadi, intinya partisi tipe ini digunakan untuk menyimpan file data dari system operasi yang kemudian digunakan untuk  booting sistem operasi tersebut. Bisa dibilang data dari sistem operasi tersebut disimpan disini. Partisi jenis ini maksimal ada 4 buah dalam satu hardisk. Jika dalam hardisk juga ada partisi Extended, maka partisi Primary maksimal ada 3 buah. Dalam prakteknya, kita cukup membutuhkan satu partisi Primary. Namun jika kita ingin menginstal banyak sistem operasi dalam satu hardisk, dibutuhkan lebih dari satu partisi Primary. Hal tersebut berlaku untuk OS yang hanya bisa booting dari  partisi Primary, seperti DOS, Win 3.x dan Win 9x. Sedangkan untuk OS lain seperti Win NT, Linux, OS2, bisa booting dari jenis partisi Logical.

b.      Partisi Extended
partisi ini juga merupakan partisi utama pada hard disk. Partisi Extended  berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. Partisi Extended tidak menangani pengolahan data secara langsung. Untuk dapat menggunakannya, kita harus menciptakan Partisi Logical terlebih dahulu. Bisa dibilang tipe partisi ini adalah partisi lain selain Partisi Primary. Untuk jenis partisi ini hanya terdapat satu dalam satu hardisk, digunakan untuk menampung partisi Logical. Seperti diketahui dalam satu hardisk dibatasi hanya ada 4 Primary, maka untuk menciptakan partis lebih banyak, partisi Extended dapat dimanfaatkan. Partisi ini tidak dapat menampung data, hanya digunakan untuk menampung partisi Logical. Dengan kata lain, partisi Extended adalah partisi Primary yang digunakan untuk menampung partisi Logical.

c.       Partisi Logical
merupakan partisi sampingan yang terdapat pada partisi Extended. Partisi Logical mampu menampung berbagai macam file data.  Nah, ini contohnya drive :D, :E, :F, dan seterusnya pada Windows. Jadi, partisi Extended terdiri dari Partisi Logical. Partisi jenis ini tidak dapat berdiri sendiri. Dia dan teman-temannya harus  berada dalam partisi Extended. Jadi jika akan dibuat lebih dari 4 partisi, harus dibuat satu partisi Extended dan partisi Logical sejumlah yang dibutuhkan digunakan untuk menampung partisi Logical. Dengan kata lain, partisi Extended adalah partisi Primary yang digunakan untuk menampung partisi Logical.

d.      Partisi Logical
merupakan partisi sampingan yang terdapat pada partisi Extended. Partisi Logical mampu menampung berbagai macam file data.  Nah, ini contohnya drive :D, :E, :F, dan seterusnya pada Windows. Jadi, partisi Extended terdiri dari Partisi Logical. Partisi jenis ini tidak dapat berdiri sendiri. Dia dan teman-temannya harus  berada dalam partisi Extended. Jadi jika akan dibuat lebih dari 4 partisi, harus dibuat satu partisi Extended dan partisi Logical sejumlah yang dibutuhkan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan Anda, saran dan kritik yang membangun selalu kami harapkan demi kemajuan Blog ini